Hal senada juga diutarakan Rudi, 28. Ia harus mengeluarkan Rp 800 ribu untuk tiket pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Semarang. "Saya sering ke Semarang, biasanya harga tiket cuma Rp 300-400 ribu." Selain harus membayar tiket yang naik hampir dua kali lipat, setiap penumpang juga diwajibkan membayar airport tax yang besarnya Rp 40 ribu. Menurut Airport Senior Service manager PT Angkasa Pura II, Jaya Tahoma Sirait biaya airport tax itu dapat dinikmati dalam bentuk fasilitas pelayanan penumpang selama di Bandara Soekarno Hatta. "Semua pelayanan dan fasilitas yang diterima oleh penumpang dari masuk sampai Bandara sampai berangkat itulah yang masuk dalam biaya airport tax, termasuk biaya keselamatan keamanan," ujar Jaya. Namun, baik Hasman maupun Rudi menganggap pelayanan dan fasilitas Yang diberikan oleh pihak Bandara khususnya saat jelang lebaran ini masih belum maksimal. "Gak nyaman, suasananya kayak di terminal bus, bukan di bandara internasional," ujar Rudi yang mudik seorang diri. Nikon D3100. Pilkada Lampung Utara. Masalah lainnya yang sering dialami penumpang pesawat adalah keterlambatan penerbangan. "Kalau Lion Air sih kayaknya biasa ya, delayed. Tahun lalu juga delayed 1 jam, dan dapat makan. Tapi kami kan rugi waktu," Hasman mengeluh. Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengakui pesawatnya sering mengalami keterlambatan. "Kalau keterlambatan pasti ada saja, biasanya dari aspek operasional. Kami tidak bisa memprediksi berapa lama keterlambatannya," ujarnya kepada Tempo pagi tadi. Penerbangan Citylink rute Banjarmasin-Surabaya tertunda. Penerbangan pesawat Citylink dengan rute Banjarmasin-Surabaya mengalami penundaan yang makan waktu cukup lama pada Selasa, 7 September 2010 malam. Akibatnya ratusan penumpang yang sedianya diterbangkan oleh pesawat Citylink tersebut terpaksa tertahan dan menunggu lama di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin hingga pemberangkatan kembali yang dijadwalkan pada pukul 02.00 WITA. Ratusan penumpang pesawat Citylink tujuan Banjarmasin-Surabaya tertahan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan akibat penundaan penerbangan, Selasa (7/9/2010) malam. Salah seorang penumpang, Imam Tantowi, mengatakan, semula jadwal keberangkatan pesawat dengan nomor penerbangan GA 055 itu pukul 19:20 Wita namun dilayar monitor tertulis keberangkatan ditunda menjadi pukul 21:00 Wita. "Sekitar pukul 20:00 Wita, seluruh penumpang diberi jatah makan sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan keberangkatan pesawat sekaligus diberitahukan jadwal ditunda hingga pukul 02:00 Wita," ujar warga Banjarbaru itu saat dihubungi pukul 22.00 Wita. Penyebab penundaan pesawat yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia itu akibat adanya kerusakan. Ratusan penumpang yang sebagian besar pemudik itu terpaksa duduk atau tidur-tiduran di kursi ruang tunggu lantai II terminal keberangkatan sambil menunggu keberangkatan pesawat. Dikatakan pekerja swasta yang berniat mudik ke kampung halaman di Kota Malang, Jatim itu, penundaan keberangkatan pesawat sangat merugikan penumpang karena menunggu terlalu lama. "Kami sangat kecewa atas keterlambatan ini karena waktu menunggu terlalu lama. Seharusnya jika ada kerusakan atau masalah dengan pesawat maka segera dicarikan penggantinya sehingga penumpang tidak terlantar," ujarnya. Penundaan keberangkatan pesawat juga berdampak terhadap psikologis penumpang ditambah pemberangkatan dilakukan tengah malam sehingga setibanya di bandara tujuan sulit mendapatkan transportasi. Apalagi, situasi dan kondisi di tengah arus mudik itu cukup rawan tindak kriminalitas sehingga para penumpang khawatir menjadi korban kejahatan karena tiba di tujuan menjelang dinihari.
7 tahun yang lalu